Uji Kompetensi harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya sehingga dalam memutuskan kompetensi seseorang harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang dikeluarkan oleh LSK. Penguji Uji Kompetensi yang kompeten dalam jumlah memadai diharapkan dapat mendukung Uji Kompetensi yang diselenggarakan oleh LSK, dimana sasaran akhirnya adalah tersedianya SDM yang kompeten.
Pada tanggal 24 Juni 2024 telah dilaksaksanakan Seleksi Wawancara Pelatihan Calon Penguji Baru LSK Terapis Perilaku Individu Berkebutuhan Khusus ( LSK TPIBK) oleh Tim Seleksi Ditsuslat,LSK TPIBK, dan Master Penguji dari Orpro Pembentuk LSK yaitu Asosiasi Terapis Perilaku Indonesia.
Dari hasil seleksi terpilih 11 orang yang lolos dalam seleksi tahap 1 dan selanjutnya dilaksanakan Pelatihan bagi Penguji LSK TPIBK Bersama 2 LSK lainnya pada tanggal 27 Juni – 29 Juni 2024 bertempat di Hotel Horison Cileduk.
Bimtek ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan penguji Uji Kompetensi pada bidang keterampilan Terapi Perilaku untuk Anak Berkebutuhan Khusus. Mengingat peran penguji uji kompetensi yang demikian penting, maka perlu dipersiapkan dan dilatih agar memiliki kompetensi secara “qualified” dan “certified” melalui pelatihan penguji uji kompetensi.
Hasil yang diharapkan dengan adanya Pelatihan Penguji ini adalah Tersedianya penguji uji kompetensi sesuai dengan kebutuhan Lembaga Sertifikasi Kompetensi untuk dapat melaksanakan proses uji kompetensi yang terukur (measurable), sahih (valid), terpercaya (reliable), tertelusur (traceable) sesuai standar penilaian dan pengukuran LSK TPIBK.
Dalam hal ini Master Penguji yang memberikan pelatihan adalah praktisi/tenaga profesional yang memiliki kompetensi dalam melakukan pelatihan dan pengujian calon penguji, melakukan upgrading dan refreshing penguji, melakukan proses audit atau verifikasi atas banding penetapan hasil uji kompetensi, dan mengembangkan sistem pengujian dan penilaian uji
kompetensi.
Jakarta 29 Juni 2024
